Tuesday, March 4, 2014

KPR GKI AG

  Seru. Itu yang selalu aku rasain tiap lagi kumpul bareng mereka. Yap, KPR (Komisi Pemuda/Remaja) adalah salah satu komisi di GKI (Gereja Kristen Indonesia) yang beranggotakan remaja kelas 9 sampai pemuda yang sudah kuliah, bahkan kerja. Sementara AG, adalah plat nomor Kediri. 
  Aku menyebut KPR sebagai tempat dimana aku pertama kali berani bertumbuh, dan menyesuaikan karakterku dengan orang lain. Di sinilah pertama kali aku berani melayani Tuhan di bidang musik; piano.
  Sebelumnya, aku dikenal sebagai orang yang pasif, pendiam, dan sulit diajak gila-gilaan bareng. Tapi setelah aku mengenal bocah-bocah KPR, aku mulai bisa mengendalikan sifat pendiamku. Awal aku bergabung di KPR, paling banter aku hanya mengenal Mas Bebe dan Mas Andreas. Itu pun mereka yang mengajakku ngobrol duluan. Beberapa lama kemudian, aku mulai mengenal Mas Agung, Mas Vembry yang lagi kerja di Kalimantan, Mas Wahyu, dan si kembar bersuara emas, Andy-Gary. Aku mulai belajar sifat 'gila' dari mereka. Aku juga mulai dijadwal untuk melayani di musik, atau pemandu pujian. Dengan itu pula aku mulai mengenal bocah KPR lainnya, seperti Mbak Yuni, Mbak Meti, Mbak Febye dari Toraja, Mbak Arde, (calon) pengantin Mbak Anggrek-Mas Yoyok, Mbak Amel, Mbak Dina, calon pendeta; Mas Yonathan, Mbak Moniq (kakak Andy-Gary yang lagi kuliah di Shanghai, Cina), dan banyak lagi. 
  3 tahun sudah aku bergabung di KPR. Mereka bagaikan 'media' yang membuatku lebih mengenal siapa diriku, dan peranku. Aku senang berkumpul dan bertumbuh secara iman bersama mereka, saat persekutuan doa, ibadah KPR, bahkan sewaktu main-main nggak jelas, ngobrol ngalor-ngidul dan bercanda bareng. Kalau aku beberapa hari aja nggak ke gereja, rasanya rindu banget *hahaha*. Rindu melayani Tuhan bareng mereka. Rindu ngobrol dan ketawa bareng mereka sehabis ibadah.
  Kalau lagi nginget-nginget momen-momen bareng KPR, rasanya aku pengen ngulang momen-momen itu. Rasanya bersyukur banget punya sahabat-sahabat seiman kayak mereka, yang gampang diajak bercanda. Bersyukur karena aku punya sebuah komunitas di dalam Tuhan yang istimewa banget{}
 
Seperempat dari anggota KPR, sehabis kebaktian pemuda BAMAG