Tuesday, June 19, 2018

Usia Indah

Sebuah hasil catatan dari pemberitaan Firman yang dibawakan oleh Pdt. Budi Bunarto dalam ibadah pemuda remaja GKI Kediri yang kuikuti, pada hari Minggu, 17 Juni 2018.

--

Usia Indah

Dari beberapa tahapan perkembangan manusia, masa dewasa merupakan salah satu "momok" dalam hidup. Dalam masa ini, umumnya seseorang telah memiliki berbagai pengalaman hidup, dan mengecap asam garam kehidupan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kematangan diri tersebut (cara berpikir, bersikap) serta usia yang semakin bertambah selalu diiringi dengan penurunan kemampuan fisik yang dimiliki. Rambut beruban, rentan terpapar penyakit, energi yang semakin berkurang, dan sebagainya, tak ayal membuat seseorang akan merasa tua dan tidak memiliki produktifitas sebagaimana ketika muda. Karena itulah, kita mengenal sebutan lansia (lanjut usia), manula (manusia lanjut usia), dan usia indah, yang kita pakai untuk "menggolongkan" orang-orang yang berada dalam masa tersebut.

Konsep manusia tentang kedewasaan berbeda dengan apa yang ditulis dalam Firman Tuhan. Penurunan atau kelemahan adalah kata yang acap kali tergambar ketika manusia membahas tentang kedewasaan dan masa tua. Akan tetapi, bagaimana konsep Firman Tuhan? Tiga nats Firman Tuhan akan menjelaskan konsep tersebut.


Konsep manusia: kelemahan


Mazmur 92:13-16
"Orang benar bertunas seperti pohon korma dan tumbuh subur seperti pohon aras....pada masa tua pun masih berbuah menjadi gemuk dan segar....untuk memberitakan bahwa Allah itu benar"

Yehezkiel 17:23-24
Nats ini berbicara bahwa Tuhan menanam patahan-patahan carang pohon aras, sehingga berbuah, menjadi hebat dan menjadi naungan burung serta binatang-binatang yang bersayap dan berbulu

Markus 4:26-34
Nats ini berbicara tentang perumpamaan benih (biji sesawi) yang ditanam. Meski kecil, namun apabila ditanam, benih tersebut akan makin bertunas, bahkan menjadi lebih besar dari tumbuhan lain, dan menjadi naungan burung-burung


Salah satu tumbuhan yang dipakai oleh pemazmur dalam nats pertama adalah pohon korma. Pohon korma merupakan tumbuhan yang tumbuh lebat di daerah-daerah panas, seperti padang gurun, dan mampu bertahan saat cuaca ekstrem. Ketika ditanam, benih tumbuhan korma akan ditutup dengan batu, agar ia nantinya memiliki akar yang kuat supaya dapat "melawan balik" batu tersebut, dan pada akhirnya berbuah lebat ketika makin dewasa. Tumbuhan ini biasa dimanfaatkan oleh manusia ketika berada di daerah kering, karena mengandung air. 

Selain pohon korma, pohon aras juga banyak disebutkan dalam Alkitab. Pohon aras memiliki getah yang wangi, yang menetes dari batang dan buahnya. Kayunya pahit, menolak serangga dan melawan kebusukan. Alkitab mencatat banyak kegunaan dari pohon ini; kayunya yang dipakai untuk membangun rumah Daud dan Salomo, membuat patung, dan membuat kapal.

Menemukan kemiripan dari ketiga nats tersebut? Ya, berbuahbertunas, bertumbuh lebat dan segarmerupakan konsep tentang kedewasaan yang digambarkan Firman Tuhan. Sangat berkebalikan dengan konsep yang dimiliki manusia, bukan? Ketika manusia menganggap pertambahan usia seseorang sejalan dengan kelemahan fisiologis, namun Tuhan berkata bahwa masa itu merupakan usia indah, masa yang tepat untuk menjadi semakin kuat. Firman ini bermakna bahwa semakin bertambah usia manusia, seharusnya ia semakin mengakar kuat pada Tuhan, semakin menjadi berkat, dan makin dikenal oleh orang lain karena sikapnya yang menjadi berkat itu. Karena itulah tanda bahwa imannya bertumbuh dan berbuah lebat. 

Gambar terkait
Konsep Firman: berbuah!
Seperti ketiga tumbuhan yang disebutkan dalam Firman; pohon korma, pohon aras, dan biji sesawi, yang bermanfaat bagi burung-burung dan orang lain, demikianlah kita seharusnya memaknai masa dewasa. Memaknai pertambahan usia hidup kita.

Selamat menikmati usia indah! ☺

No comments:

Post a Comment